Senin, 30 Desember 2013

Senyum

Bahasa mimik manusia, kalau kita amat-amati memang unik, kalau kita susah, kadang sulit ditutupi wajah kita terlihat murung meski berusaha tertawa seriang mungkin, namun kalau kita gembira paling tidak ada rona berseri-seri di wajah kita.


Lengkapnya kehidupan ini membuat kita merasakan semuanya, sedih, gembira, susah, rindu dan cinta. Ada bahasa mimik yang membuat orang lain ikut merasakannya, merasakan kegembiraann, yaitu senyum, yang tidak dipaksakan, tapi keluar dari lubuk hati terdalam.

Tersenyum saja kita kepada manusia, menurut kanjeng nabi, adalah sedekah, ah sedekah yang paling murah, kita bisa juga disenangi oleh orang lain. Cuman kita harus bisa meletakkan senyum pada porsinya. Tidak lucu kalau ada teman menderita kita senyum-senyum, malah-malah kita bisa dianggap melecehkan dan menghinakan. Juga bisa jadi kalau kita senyum-senyum pada orang yang baru kita kenal, baik kolega, relasi maupun lainnya, bisa jadi membuat orang salah tingkah, dan bahkan salah pengertian, jangan-jangan dikira kita ini ngebet ama dia. Ujung-ujungnya nanti malah ngrepotin kita. Ingat senyum bisa membuat kita tampak sebagai pribadi yang menyenangkan, tetapi kalau kita senyum-senyum bisa jadi penilainnya lain.

Berbicara senyum tentu kita sering melakukan, menurut kamus oxford ada beberapa jenis smile, kadang kita pada orang lain cynical smile (tersenyum sinis), ini malah membuat pribadi kita sama sekali tidak menarik, kita malah terkesan sombong, biasanya cynical smilekita lakukan untuk merendahklan orang lain, lebih baik tidak tersenyum dari pada eksesnya merendahkan orang lain.

 Ada juga expressionless smile, senyum hambar, kita sepertinya tidak larut dengan apa yang kita senyumi, kita seperti tersenyum pada tembok, pada benda mati, malah yang kemudian terlahir kita seperti papan triplek yang tersunging, sehingga senyum ini sama sekali tidak punya ekspresi, hambar, seperti mayat yang terseyum, aneh bahkan cenderung menakutkan.

Atau juga a grim smile, senyum kecut, biasanya kalau kita tertimpa duka, deritaatau kesusahan, kita sering menutupi kesusahan itu dengan senyum, tetapis enyum kecut, senyum seorang losser, padahal tidak seharusnya kita tersenyum kecut meskipun kita mengalami penderitaan, lebih baik kita berdiam, merenungi dan kemudian segera bangkit dari keresahan-keresahan akibat penderitaan kita.

Sheepish smile, senyum yang mempertontontakn gigi-gigi kita, bahkan kadang sampai kelihatan gusinya, senyum ini biasanya disebut senyum kuda, karena senyumnya lebar banget, asalkan enggak pakai meringkik ya tidak apa-apa.

Pada jenis yang lain adalah a slight smile, senyum tipis, biasanya kalau kita berpapasan dengan orang lain yang kita kenal, kita bisa a sligth smile, juga bisa dalam keadaan kita sibuk banget kemudian kita disapa oleh kolega atau teman kita bisa menerapkan jenis senyum ini.

Yang menarik adalah smile out of embarrassment, senyum simpul, senyum ini biasanya keluar dari lubuk hati, ikhlas, dan tidak dipaksakan, tanpa pretensi apa-apa, kecuali hanya ingin membuat orang lain merasa aman. Senyum ini mungkin menempati peringkat tinggi dari sekian senyum. Mungkin  senyum kanjeng nabi, seperti yang tertulis dalam sirah Nabawiyah, bahwa Nabi kalau tersenyum itu tidak sampai kelihatan gigi-giginya. 

Senyum ini, sekali lagi harus tidak berlebihan, kalau harus sampai kelihatan giginya, yah jangan sampai kelihatan nyengir. Sebagian orang memang ditakdirkan mudah terenyum, tanpa sebuah latihan, tapi memang dari sononya. Tetapi lebih banyak manusia yang perlu untuk latihan tersenyum, supaya kepribadiannya menyenenangkan. Menyenangkan sesama, dan bila ini dapat kita lakukan maka kita sudah bisa sedekah setiap saat. Ingat jangan salah senyumnya, jadi senyum-senyum yang malah membuat orang lain salah pengertian, maunya kita kelihatan simpatik, eehh dikira kita ngebet, ini kan jadi berabe. Kata Sang Nabi, tabassumuka fii wajhi akhiika shodaqotun, senyum kehadapan wajah saudaramu adalah shodaqah!

Coba sekarang kita terseyum sambil berkaca, termasuk jenis mana senyum kita? 

1 komentar:

  1. Memaksa tersenyum ketika Qta merasa tertekan sudah cukup tuk mengangkat suasana hati kita, meskipun sedikit....
    SENYUM...
    Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa.
    Ia kecil, tapi bermakna.
    Ia mudah, tapi sangat berharga.
    N... orang yg mendapati kesalahan Sahabat, akan lebih mudah memaafkan jika Shbt tersenyum... he..he...

    BalasHapus