Selasa, 17 Mei 2016

HANTU PKI TUNDUKKAN KHILAFAH (HTI)

Husnul Hakim Sy, MH
Hantu PKI kembali bangkit.

Belakangan ini marak dimedia massa dan media sosial terkait dengan pemberitaan bangkitnya kembali PKI, padahal PKI telah lama mati dan terbukti kalah dinegri ini sejak akan melakukan pemberontakan tahun 65 Dan menjadi ideologi terlarang dinegri ini.
Banyak yang mengkhawatirkan akan bangkitnya kembali PKI dengan wajah Dan generasi BARU, sehingga banyak orang langsung menanggapinya dengan reaktif. Hal ini wajar terjadi Karena rakyat Indonesia masih trauma dengan gerakan makar yang dilakukan oleh PKI, terlepas belakangan gerakan makar PKI  Itu masih ada yang memperdebatkan bahwa Itu merupakan design Dari rezim order baru Dan menganggap PKI sebagai korban POLITIK rezim order baru. Namun dengan beberapa peristiwa yang berakhir pada tahun 65 sebagai gerakan makar yang dilakukan PKI telah menjadikan peristiwa tersebut sebagai suatu yang menimbulkan trauma yang mendalam bagi rakyat Indonesia, sehingga ketika Ada issue kebangkitan PKI maka seketika Itu juga rakyat bereaksi.
Beberapa Hari ini banyak bermunculan logo PKI dimana-mana,  Salah satu contohnya, kasus bocah yang kedapatan pake kaos berlogo palu arit tersebut di Jakarta Dan dibeberapa daerah juga ditemukan hal yang sama. 
Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah mungkinkah PKI bangkit kembali setelah lama mati. Kenapa pemerintah terkesan kurang serius dalam menangani hal ini. 
Munculnya issu kebangkitan PKI beberapa bulan ini didahului oleh marak nya kegiatan ormas (HTI) yang melaksanakan kegiatan muktamar tokoh ummat (MTU) di beberapa daerah dengan mengusung sistem khilafah, dan tidak mau terhadap azas Dan ideologi pancasila. 
HTI adalah partai POLITIK di negara asalnya Dan berorientasi kekuasaan (saat ini terdaftar dikemenkumham, sebagai ormas) merupakan ormas Islam yang menginginkan negara Indonesia ini menjadi negara khilafah dibawah kekuasaan HT (khilafah). Mereka memperjuangkan sistem khilafah sebagai sistem yang berlaku secara universal Dan menolak bahkan menganggap pancasila thogut Dan NKRI ini merupakan negara yang tidak sah. Mereka datang ke Indonesia setelah dinegara asalnya ditolak Dan diusir. Dan ingin merubah NKRI menjadi khilafah begitu saja. Tanpa pernah berfikir bahwa negara ini direbut dengan tetesan darah para pejuang. 
Gerakan khilafah HTI ini semakin gencar dilakukan dengan berbagai kegiatan yang mereka lakukan serta terus mempengaruhi rakyat Indonesia yang mayoritas Muslim dengan menggunakan Islam sebagai kedok ambisi POLITIK nya. Target mereka adalah para pemuda yang mayoritas belum memiliki pemahaman agama Islam dengan baik, mereka menyasar kalangan mahasiswa Dan akademisi di kampus-kampus umum yang belum memiliki pemahaman agama Islam yang cukup sehingga akan mudah dipengaruhi. Dan diajak untuk menegakkan khilafah. HTI menjadi ancaman baru bagi utuhnya NKRI Dan ideologi pancasila yang harus segera dilawan Dan dihentikan. 

Issue PKI sebuah skenario.

Salah satu kesulitan pemerintah dalam memberantas ormas-ormas berpaham radikal itu karena kebanyakan mereka mengatas namakan agama,  Agama dijadikan benteng kuat ketika mereka "dihajar" langsung oleh pemerintah. Seperti kisruh berkepanjangan di Mesir akhir-akhir ini, pemerintah ingin bersih-bersih ormas radikal, tapi akhirnya kisruh karena pemerintah Mesir dituduh melanggar Agama dan HAM.
Kalau semisal tindakan preventif ini dilakukan di Indonesia, jelas bahaya buat kesetabilan negara, apalagi sekarang Indonesia dibawah president jokowi sedang gigih mengundang Investor asing untuk berinvestasi di negara ini. Yang kemudian mengharuskan situasi dalam negri harus kondusif. 
Cara cerdas, bungkam HTI dengan PKI
Dengan gerakan yang sedemikian rupa yang dilakukan oleh HTI maka akan sangat mengkhawatirkan dan rentan terjadi konflik horisontal ketika penanganan yang dilakukan tidak tepat. Maka dengan membangkitkan kembali issu PKI akan menjadi pembanding alias penyeimbang gerakan ormas-ormas radikal tersebut. Dengan dibangkitkanya PKI sebagai penyeimbang, maka dengan begitu pemerintah tidak selalu menyasar "AGAMA" tetapi juga komunis yang memang sudah lama mati serta dilarang tumbuh Dan hidup dinegri ini.
ketika pemerintah melalui mendagri mulai merespon dengan menyatakan bahwa ormas yang tidak berideologi pancasila harus dibubarkan, maka dengan respon membuat HTI kebingunga Dan tidak berdaya. Sedangkan issue PKI yang memang sudah dilarang akan hilang dengan sendirinya. 
Respon pemerintah ini membuat HTI  kalangkabut Dan tidak bisa lagi menggunakan AGAMA sebagai kedok mengkritik pemerintah karena pemerintah tidak hanya menyasar ormas radikal berbasis agama tetapi juga komunis sehingga HTI berusaha MENCARI Cara dan PEMBENARAN bahwa HTI tidak anti pancasila bahkan disalah satu statement pengurusnya mengatakan bahwa HTI sebenarnya memperkuat NKRI, statement yang konyol Dan bertolak belakang dengan gerakan yang selama ini mereka lakukan yang anti pancasila. 
Ormas radikal makar (HTI) ini sudah di UJUNG TANDUK dan tak bisa bergerak leluasa lagi. apalagi sejalan dengan komitmen kebangsaan Banser melakukan langkah preventif  menghalangi gerak langkah mereka dengan mencabuti spanduk KHILAFAH yang kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian, sekaligus mewarning kepada siapa saja yang ingin menjadikan negara ini khilafah maka akan berhadapan langsung dengam banser NU.
Dengan demikian HTI dipaksa harus tunduk Dan patuh kepada NKRI, mengakui azas pancasila Dan UUD 1945 jika masih ingin berada di Negri ini.  
tunduk menyerah atau membubarkan diri atau harus mengakui Pancasila sebagai ideologi negara dan hormat kepada bendera merah putih. Kalau tidak maka akan  di bubarkan.
Ketika ideologi dilawan dengan ideologi bukan dengan kekerasan fisik. Inilah cara Indonesia melawan radikalisme berbalut agama di negeri ini, halus tapi mematikan. Membangkitkan hantu komunis untuk menundukkan khilafah.
HUSNUL HAKIM SY, MH*
*Sekretari GP ANSOR KAB MALANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar