Sabtu, 23 April 2016

Kampus Harus Mengembangkan Riset Kebencanaan

MALANG - Kabupaten Malang tak hanya menyimpan keindahan alam namun juga berpotensi bencana. Kondisi demikian menuntut perguruan tinggi mengambil peran sesuai tri dharma dalam pengurangan resiko bencana.
"Peran perguruan tinggi penting dalam ikut memberikan masukan terkait penanggulangan bencana. Termasuk mengembangkan riset kebencanaan di Kabupaten Malang," ujar Husnul Syadad, Ketua Pusat Studi Pengurangan Resiko Bencana Unira (Universitas Islam Raden Rahmat) Malang, Sabtu (19/3/2016).

Pemerintah daerah, menurut Husnul, menjadi pihak yang perlu didorong untuk mengoptimalkan gerakan pengurangan resiko bencana.
Paradigma yang berkembang, penanggulangan bencana hanya pada saat tanggap darurat saja. Maka, lanjutnya, perlu ada perubahan paradigma sehingga dapat meminimalisasi korban saat terjadi bencana.
Hussnul menambahkan, perencanaan penanggulangan bencana menjadi hal penting, apalagi Kabupaten Malang memiliki potensi multi hazard.
"Kita akan terus mendorong  dan melakukan advokasi kepada semua pihak untuk mengoptimalkan pengurangan resiko bencana. Ini penting karena Malang termasuk daerah rawan bencana," ujar pria yang menjabat sekretaris GP Ansor Kabupaten Malang ini.
Isu penanggulangan bencana harus menjadi prioritas dalam RPJMD Kabupaten Malang, agar prosesnya memiliki dasar yang jelas. "Ini rekomendasi kami dalam seminar dan lokakarya tadi," ujarnya kepadaMALANGTIMES.
Sabtu siang, Unira Malang mengelar Seminar dan Lokakarya bertema "Optimalisasi Pengurangan Risiko Bencana Jawa Timur".
Hadir sejumlah pembicara, diantaranya Wabup Malang H Sanusi, BPBD Provinsi Jawa Timur, Sugeng Yanu, dan Ketua FPT Pengurangan Risiko Bencana Indonesia, Eko Teguh Paripurno. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar