Rabu, 16 Juli 2014

Ansor Ingin Kabupaten Malang Zero Tempat Prostitusi

DR. HASAN ABADI, MAP
Ketua GP ANSOR Kabupaten Malang
 Kamis, 03 Juli 2014 12:40:59
    Reporter : Brama Yoga Kiswara


Malang (beritajatim.com) - Penutupan 'sementara' tempat prostitusi di Kabupaten Malang oleh Bupati Malang, Rendra Kresna selama bulan Ramadhan banyak memperoleh dukungan dari elemen masyarakat.

Gerakan memberagus bisnis maksiat itu, seiring penutupan komplek pelacuran terbesar se Asia Tenggara, Dolly dan Jarak di Surabaya.

Ditutupnya dolly pun membuat sejumlah daerah coba mengekor. Termasuk, langkah antisipatif dan penutupan permanen tempat prostitusi di Malang.
"Kami mendukung penuh langkah Bupati menutup tempat maksiat yang ada di beberapa titik di Kabupaten Malang," ungkap Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, Khusnul Sadad, Kamis (3/7/2014) siang.


Kata dia, langkah Bupati menutup sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang itu merupakan langkah yang tepat. "Saat ini momentum bulan suci Ramadhan. Ansor, akan berdiri di barisan depan dan mendukung seluruh komplek pelacuran ditutup. Kabupaten Malang harus kosong (baca: zero) dari tempat prostitusi," bebernya. "Kami juga siap menerjunkan personel Ansor untuk memback up keputusan Kepala Daerah seandainya lokalisasi akan ditutup selamanya," terang Khusnul.

Ia menambahkan, sejumlah lokalisasi yang secara de facto ada dan beroperasi di Malang, diantaranya, lokalisasi Suko, Slorok, dan Kandang sapi Gondang legi serta sejumlah lokalisasi lain yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Malang."Secara de Jure tidak pernah ada lokalisasi itu, tapi faktanya memang beroperasi dan itu merusak moral bangsa, Ansor sepakat ditutup," pungkasnya. (yog/ted)

linkhttp://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/211667/ansor_ingin_kabupaten_malang_zero_tempat_prostitusi.html#.U8aS7JSSxgw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar