Rabu, 10 Agustus 2016

HBD 29AREMAFORALL: Arema, Simbol Pemersatu AREK Malang

TAK berlebihan rasanya jika perkasanya klub sepakbola Arema saat ini, tak lepas dari sejarah tentang nama “Arema” itu sendiri di masa lalu. Nama “Arema” diketahui adalah nama seorang patih pada jaman Kerajaan Singosari dipimpin oleh Raja Kertanegara.

Namanya adalah Patih Kebo Arema. Prestasi Kebo Arema punya prestasi gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur . Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara.
Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.
Pendirian klub sepakbola Arema pada 11 September 1987 sudah didahului oleh klub sepakbola Persema Malang. Setiap saudara tua Arema itu bertanding, Stadion Gajayana -yang juga stadion tertua di Malang- juga selalu disesaki oleh warga Malang.
Hingga sebuah seminar sehari bersama tokoh-tokoh penting yang diadakan oleh Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang diselenggarakan. Bertema “Klub Galatama dan Kota Malang”, hadir sebagai narasumber Acub Zainal sebagai Administratur Galatama, Pengurus Daerah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)  Jawa Timur, Komisaris Daerah (Komda) PSSI Kota Malang, dan dibuka oleh Walikota Malang waktu itu, Tom Uripan (Alm). Hasil seminar itu, Kota Malang laik punya klub Galatama.
Maka persis pada 11 Agustus 1987, Arema resmi berdiri dan menjadi salahsatu klub Galatama yang disegani di Indonesia.
“Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),” ujar Ovan Tobing dikutip dariwearemania.net.
Peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada waktu itu ternyata besar terhadap kemajuan Arema. Sebagai klub yang baru berdiri, Arema menghadapi persoalan terutama dalam mess pemain dan tempat berlatih. Beruntung, Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abdul Racham Saleh, juga dijadikan tempat berlatih.
“TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Meski dengan banyak keterbatasan, Arema berhasil membuktikan kualitasnya dengan menjuarai kompetisi Galatama pada 1993. Pada 1992, Arema sempat menjadi Runner-Up di kompetisi yang sama. Berkat Arema juga, nama Kota Malang mulai berkibar di dunia persepakbolaan Indonesia.
Sebagai klub besar, Arema tidak selamanya merasakan kemenangan terus menerus. Pada Liga Bank Mandiri pada 2003, klub Singo Edan ini bahkan merasakan pahitnya terdegradasi karena finis di urutan 19 dari 22 tim. Namun tidak bertahan lama, pada Liga Pertamina Divisi 1 pada 2004, pelatih Benny Dolo berhasil mempromosikan Arema ke Liga Djarum dengan menjuarai Liga Pertamina. Sejak itu, Arema terus memperlihatkan taringnya dengan menjuarai berbagai kompetisi nasional dan internasional.
Tumbuhnya Arema sebagai salahsatu klub sepakbola besar di negeri ini tak lepas dari besarnya dukungan warga Malang terhadap Arema. Dengan menamakan diri Aremania, salahsatu suporter terbesar di Indonesia ini tanpa henti melantukan yel-yel semangat kepada Arema. Kehadiran mereka seakan menjadi pemain kedua belas dalam lapangan hijau. Idris, salahsatu Aremania asal Lawang selalu menyelenggarakan nonton bareng (nobar) di kampungnya di Desa Mulyoarjo.
“Biar hanya nobar, yang penting semangat dan doa kita sampai kepada Arema saat bertanding,” ujarnya.
Tak hanya di Malang, di berbagai daerah di Indonesia bahkan di luar negeri, Aremania selalu ada. Di jalan-jalan, gang-gang, gapura, taman-taman, dan di berbagai sudut Malang, akan dapat dengan mudah kita jumpai logo Arema beserta maskotnya si singo edan. Arema bukan lagi klub sepakbola bagi warga Malang, tapi sudah menjadi keluarga besar bagi warganya, dan bagi pendukung-pendukungnya. Arema mempersatukan pemain, pelatih, staf klub, suporter, warga Malang, dan warga Indonesia, menjadi keluarga. (mza)
Diolah dari : Wikipedia.org, aremania.info, wearemania.net
Newsgpansorkabmalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar