NASIONAL
Ansor Kabupaten Malang siapkan 1.000 Personel Banser
ddd
Rabu, 13 Agustus 2014, 12:12Yudho Raharjo
Banser NU.(Pambudi Eko/VIVAnews)
VIVAnews – Barisan Ansor Serba Guna Kabupaten Malang mengerahkan 1.000 personel yang disebar di 33 kecamatan di seluruh Kabupaten Malang untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya gerakan paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Gerakan itu dilakukan menyusul keluarnya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 tahun 2014 tentang larangan ideologi dan gerakan ISIS di Jawa Timur.
“Strategi pengawasan dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan, tidak secara konfrontatif dan mencegah cara kekerasan,” kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, Husnul H Syadad, Rabu 13 Agustus 2014.
“Strategi pengawasan dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan, tidak secara konfrontatif dan mencegah cara kekerasan,” kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, Husnul H Syadad, Rabu 13 Agustus 2014.
Menurutnya, pengawasan pertama diperketat untuk kalangan Banser dan lingkungan masing-masing anggota. Kemudian diperluas terhadap lingkungan sekitar mulai dari tingkat Rukun Tetangga hingga kecamatan.
Munculnya kelompok Ansharul Khilafah di Kecamatan Dau juga menjadi salah satu objek pengawasan yang dilakukan oleh Banser di sekitar Dau. Pengawasan yang dilakukan terhadap jamaah pimpinan Muhammad Romly asal Jetis Kecamatan Dau Kabupaten Malang itu juga dilakukan secara persuasif.
“Saya tahu di situ ada kegiatan baiat sebelumnya, tetapi pengawasan tetap berlangsung secara persuasif,” ujarnya.
Dalam melakukan pengawasan, Banser juga akan mendukung dan selalu bekerjasama dengan kepolisian setempat. Jika anggota Banser menemukan jemaah yang mendukung atau menerapkan ideologi gerakan ISIS akan segera disampaikan ke polisi.
“Yang berhak melakukan tindakan lanjut seperti proses pelanggaran pidana adalah polisi. Kami hanya membantu pengawasan dan memberi informasi kepada polisi,” jelasnya.
Begitu pula dengan kabar tentang warga Malang yang telah berangkat ke Timur Tengah untuk membela ISIS. Husnul juga mengerahkan Banser untuk memberi pemahaman dan mencegah aksi serupa dilakukan oleh warga Malang.
“Kami ikut mengamankan Pancasila. NKRI adalah harga mati,” katanya.
Laporan: Dyah Ayu Pitaloka.
Munculnya kelompok Ansharul Khilafah di Kecamatan Dau juga menjadi salah satu objek pengawasan yang dilakukan oleh Banser di sekitar Dau. Pengawasan yang dilakukan terhadap jamaah pimpinan Muhammad Romly asal Jetis Kecamatan Dau Kabupaten Malang itu juga dilakukan secara persuasif.
“Saya tahu di situ ada kegiatan baiat sebelumnya, tetapi pengawasan tetap berlangsung secara persuasif,” ujarnya.
Dalam melakukan pengawasan, Banser juga akan mendukung dan selalu bekerjasama dengan kepolisian setempat. Jika anggota Banser menemukan jemaah yang mendukung atau menerapkan ideologi gerakan ISIS akan segera disampaikan ke polisi.
“Yang berhak melakukan tindakan lanjut seperti proses pelanggaran pidana adalah polisi. Kami hanya membantu pengawasan dan memberi informasi kepada polisi,” jelasnya.
Begitu pula dengan kabar tentang warga Malang yang telah berangkat ke Timur Tengah untuk membela ISIS. Husnul juga mengerahkan Banser untuk memberi pemahaman dan mencegah aksi serupa dilakukan oleh warga Malang.
“Kami ikut mengamankan Pancasila. NKRI adalah harga mati,” katanya.
Laporan: Dyah Ayu Pitaloka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar