Selasa, 31 Desember 2013

Cara Gus Dur Lindungi Petani

INILAH.COM, Kediri - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut Presiden RI ke-3 Abdurrahman Wahid satu-satunya presiden yang melindungi kaum petani. Gus Dur tegas menolak impor cengkeh.
"Gus Dur itu melindungi petani. Saat saya diajak ke Manado, pada krisis moneter tahun 2007 lalu, petani di Sulawesi makmur, karena harga cengkeh Rp 84 ribu per kilogram (kg). Karena Gusdur melarang impor terhadap cengkeh," ungkap Mahfud MD saat berada di Kediri.


Kebijakan melarang impor cengkeh yang dikeluarkan Gus Dur menghantam industri rokok di dalam negeri. Beberapa pabrik terpaksa tutup karena tidak mampu membeli cengkeh. Akan tetapi, di sisi lain, petani cengkeh justru kaya karena harga cengkeh lokal tinggi.

"Beberapa pemilik pabrik rokok datang ke Gus Dur, mereka meminta agar bisa mengimpor cengkeh. Jawab Gus Dur enak, kalau kamu impor boleh, tapi pajaknya 70 persen. Tentu saja, mereka mundur. Sehingga rakyat Manado sangat mengelu-elukan Gus Dur, sebagai Bapak Bangsa," imbuh Mahfud MD menceritakan keberhasilan Gus Dur membela kaum petani.

Setelah Gus Dur turun, harga cengkeh ikut turun menjadi Rp 20 ribu perkilogram. Itu karena kebijakan melarang impor cengkeh era Gus Dur sudah tidak berlaku.

"Tahun 2002 silam, di Indonesia rame-rame impor paha ayam dari amerika. Saat itu, harga daging ayam 1 kg ayam Rp 6,5 ribu. Kemudian ada impor dari Amerika yang hanya Rp 4 ribu perkilogram. Akhirnya peternak rugi. Padahal di Amerika, paha ayam itu dibuang. Di sini malah dimakan. Tentu saja peternaknya rugi," imbuh Mahfud membeber kebijakan buruk pemerintah yang berdampak pada lemahnya ketahanan pangan Indonesia.

Mahfud melontarkan kritik pedas terhadap pemerintah sekarang ini. Ia mendesak kepala pemerintah turun tangan untuk mengintervensi demi kesejahteraan rakyat. [beritajatim]

Sumber: inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar